Telkom University meraih Penghargaan Bergengsi di ajang Asia Pacific ICT Award 2022

Telkom University dengan hasil riset yg diberi nama AMons dan Digital Stethoscope berhasil mendapatkan Merit Award pada ajang bergengsi perlombaan Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Asia Pacific ICT (APICTA) Award 2022 yang baru saja diselenggarakan tanggal 8-9 Desember 2022 di Islamabad Pakistan.

VADIM (Vascular Disease Monitoring) system berupa Digital Stethoscope merupakan teknologi yang mampu mengidentifikasi penyakit katup pembuluh darah. Dengan menggunakan peralatan ini, potensi penyakit katup pembuluh darah pasien dapat dikenali secara benar. Inovasi ini dilakukan untuk membantu para petugas medis profesional dalam melaksanakan pekerjaan mereka melalui fasilitas teknologi web, komunikasi seluler, data-data dianalisa oleh kecerdasan buatan. Digital Stethoscope diawaki oleh Wandi Yusuf Kurniawan, Muhammad Rafli, Ramadhan Nariswari, Yoga Nandita, Nur Afina Rahman.

Sementara itu AMons (Arythmia Monitoring System) dalah penyedia data real-time, ringkas dan akurat pada Electro Cardio Graphy. Perangkat AMons akan memperingatkan melalui deteksi real-time aritmia pada jantung berdasarkan algoritma berbasis kecerdasan buatan. Sistem kecerdasan buatan ini bisa mencapai akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas tinggi, serta memungkinkan pemantauan baik di rumah maupun di rumah sakit karena merupakan sistem yang portabel. AMons digunakan oleh dokter untuk memantau pasien mereka dan masyarakat umum, khusus bagi orang-orang yang menderita aritmia jantung. Sistem AMons dapat memastikan keamanan dan privasi data pengguna melalui server berbasis cloud dan di awasi aktivitasnya dalam sistem. AMons diawaki oleh Adelio Ferhan Soebroto, I Putu Bagus, Erix Wijaya, Mar’i Fauzan, Rambe Michael, Fernandito Sanfia.

Kedua karya inovasi ini dibimbing oleh Dr. Satria Mandala Director of Human Centric Enginering Telkom University, yang juga merupakan juri Internasional APICTA Award dari Indonesia.

Tahun ini dikarenakan kesulitan transportasi dan mahalnya biaya paska pandemi untuk mencapai Islamabad Pakistan serta masih banyaknya restriksi perjalanan, Indonesia hanya mengirim 2 karya dan 2 juri Internasional yang dapat hadir secara fisik di Islamabad Pakistan. Meskipun dengan tim kecil, hasilnya sangat memuaskan. Aspiluki menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mentor dan coach, Dr. Ifk Arifin, Irwin Day, Eryka Ariana dan tentu saja Dr. Satria Mandala yang secara serius mempersiapkan tim ini untuk mencapai hasil maksimal.

APICTA Award adalah ajang kompetisi inovasi dan enterprenur tahunan yang diadakan secara bergiliran oleh 16 anggota yang terdiri dari negara-negara dikawasan Asia Pacific. APICTA Award sudah 21 tahun diadakan, hanya 1 tahun acara ini digabung menjadi APICTA Virtual Award tahun 2020 dan 2021 dikarenakan pandemi.

Tahun lalu Indonesia juga membawa pulang 3 merit Award yang dimenangkan oleh SMA Muhammadiyah 2 Sidoardjo (Tim Droscue), Universitas Komputer Indonesia (Tim Tanah Airku) dan Telkom University (Tim SIHEDAF).

Tahun 2023 APICTA Award akan diadakan di Hongkong, untuk itu ASPILUKI mengundang semua inovator dan enterprenur di bidang ICT untuk mulai mempersiapkan diri.

admin

Author

admin

Leave a comment